Senin, 16 Mei 2011

Eza Gionino Grogi saat Mendonorkan Darah

liputan6.com 19/10/2010 17:18:10

Eza Gionino Grogi saat Mendonorkan Darah
Selebritas
Berbagi dengan sesama bisa dalam bermacam cara. Salah satunya adalah dengan donor darah. Hal itu seperti dilakukan artis Eza Gionino di Pundi Amal SCTV yang mendonorkan darahnya untuk sesama.

Eza Gionino, Berawal dari Bawah Kini Dipuja Wanita

EZA_GIONINO_15     NAMA Eza Gionino (20) kini bersinar terang. Dia salah satu seleb cowok yang dipuja banyak cewek saat ini. Padahal, Eza bukan aktor anyar di dunia sinetron. Kariernya sudah dimulai sejak 2006. berawal dari ikut lomba pemilihan model majalah, kemudian merantau ke Jakarta dikontrak PH setahun tapi cuma dapat peran kecil. “Aku rasa hampir semua pemain pernah melalui masa-masa ini. Cuma dapat satu scene tapi harus menunggu seharian,” katanya suatu kali. Itu dulu. Kini Eza tergolong cowok yang dicari cewek di Google.
EZA_GIONINO_2


EZA_GIONINO_5--


EZA_GIONINO01


Foto-foto: Bambang Setiawan/BI

Eza Gionino Alergi Seafood




23/01/2011 15:47 | Selebritas
Liputan6.com, Bogor: Artis pendatang baru Eza Gionino ternyata memiliki alergi terhadap makanan seafood atau makanan laut. Hal itu diungkapkan artis kelahiran 10 Mei 1990 ini saat menghadiri acara ulang tahun temannya di kawasan Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini.

"Wah gue alergi seafood, biasanya habis makan itu mata langsung bengkak-bengkak gitu, jadinya ya mending makan tahu tempe gitu," kata kekasih Ardina Rasti ini seperti dikutip Status Selebriti di SCTV, Ahad (23/1).

Saat itu, Eza tidak sendirian melainkan ditemani Ardina Rasti. Sebelumnya, Eza dan Rasti bermain all terrain vehicle (ATV) hingga celana Rasti kotor terkena cipratan lumpur. "Padahal habis ini mau nyanyi, udah kotor bercak-bercak duluan deh," ujar Rasti kepada sang kekasih.

Sesekali, Rasti dan Eza kepergok berduaan. Maklum, keduanya baru menjalin cinta setelah keduanya bermain

Minggu, 08 Mei 2011

Eza Gionino Pilih FTV Agar Dekat Keluarga


Eza Gionino Pilih FTV Agar Dekat Keluarga 
INILAH.COM, Jakarta- Eza Gionino semakin dikenal nama dan wajahnya seiring dengan seringnya ia tampil membintangi sinetron. Namun kini Eza lebih memilih FTV, karena ingin lebih dekat dengan keluarga.

"Kalau FTV lebih banyak waktu untuk break, bisa kumpul bersama keluarga. Keluarga sih nggak protes, cuma aku merasa nggak enak sendiri karena setiap hari ada di lokasi syuting," tutur Eza, saat ditemui di acara Donor Darah, Peduli Amal SCTV di Pasar Blok B Tanahabang, Jakarta, Sabtu (16/10).

Eza membandingkan, jika ia menjalani syuting sinetron kejar tayang, waktu satu bulan habis di lokasi syuting. Sedangkan untuk FTV, bintang sinetron Bayu Cinta Luna ini hanya seminggu menjalani syuting.

"Bayarannya memang nggak sebesar syuting stripping. Tapi gue sih nggak mengejar ke situ. Nggak buru-buru juga, santai saja cari duitnya," sambung kekasih Ardina Rasty ini.

Saat ini, Eza tengah sibuk syuting FTV terbarunya berjudul Pencuri Hati yang akan berduet dengan artis cantik, Tyas Mirasih. [TJ]

Cinderella Boy (Sinetron)

Pemeran


Sinopsis

          Karena ingin mencari tahu keadaan cowok impiannya, Siera, rela menyamar dan masuk kesekolah khusus cowok.Sejak pertama bertemu dengan Tristan, seorang pemain basket, Siera sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Apalagi, saat pertemuan mereka itu, Tristan menjadi dewa penolong Siera. Walaupun Tristan tidak menyadari, Siera selalu menjadi pengagum rahasianya.
       Suatu Hari, Tristan menghilang dan tidak pernah lagi bertanding basket. Siera terus mencari tau keberadaan Tristan. Usaha Siera membuahkan hasil, Siera mendapat informasi, kalau tristan bersekolah disebuah sekolah khusus cowok. Siera lalu bertekad untuk masuk kesekolah itu.Siera membujuk orang tuanya yang sedang bertugas diluar negeri untuk mengijinkannya bersekolah diindonesia, kedua orang tua Siera yang tidak tau kalau Siera ingin masuk asrama cowok, menyetujui hal itu. Sierapun berhasil mewujudkan impiannya. Tidak hanya bersekolah disekolah yang sama dengan Tristan, dia juga sekelas dan bahkan sekamar dengan Tristan.
         Keinginan Siera untuk melihat Tristan bermain basket, tidak semudah yang dia bayangkan. Tristan sudah memutuskan untuk tidak pernah lagi kembali ke lapangan basket, dan tidak ada seorangpun yang tahu alasannya. Siera lalu mengconfront tristan karena Siera yakin Tristan masih ingin bermain basket, Tristan marah pada Siera, karena merasa Siera sudah mencampuri urusan pribadinya. Hal ini menyebabkan perkenalan pertama mereka kurang lancar. Kemarahan Tristan tidak membuat Siera putus asa, siera terus berusaha mendekati Tristan. Sementara itu, seorang teman sekelas Siera, Rian, yang sempat ditolong Siera, merasa berhutang nyawa dan menjadikan Siera sahabat sejatinya. Dibalik persahabatan mereka, Rian malah jatuh cinta pada Siera, perasaan ini membuat Rian takut karena dia merasa dirinya tidak normal.
Pendekatan Siera ke Tristan membuahkan hasil, Tristan mulai bisa menerima keberadaan Siera, dan disaat itu, tanpa sengaja Tristan tau kalau Siera adalah seorang perempuan. Tristan yang bingung menyimpan sendiri rahasia itu.Siera yang ceria dan selalu bersemangat, membawa perubahan tidak hanya dalam diri Tristanl, tapi juga Rian dan seluruh siswa asrama.
        Apakah yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana kehidupan Siera diasrama khusus cowok itu? Apakah Siera tetap bisa menyembunyikan identitasnya? Apakah Siera berhasil membujuk Tristan untuk kembali bermain basket? Apa juga yang terjadi saat orang tua Siera tahu dimana dia bersekolah? Dan pada siapakah Siera akhirnya jatuh cinta, Tristan atau Rian?

Terlibat Cinta Lokasi, Ardina Rasty & Eza Gionino Bahagia


Pasangan yang sedang menjalin kasih Eza Gionino dan Ardina Rasti, meski usia jalinan kasih mereka masih cukup muda tapi mereka merasa sudah sangat dekat. Mereka resmi pacaran sejak 24 Agustus 2010. (cieee prikitiiwww..)

Eza butuh keberanian yang besar



Untuk sukses menjadi pemain sinetron kayak sekarang, Eza Gionino or Eza  butuh keberanian yang besar. Dari Malang ke Jakarta naik kereta sendirian dengan bawa uang yang pas-pasan. Padahal itu pertama kalinya Eza datang ke ibukota. Gak punya teman, saudara, atau tempat tinggal lagi di Jakarta. Salut deh sama eza. 

‘’Asal gue dari Kalimantan, gue pindah ke Malang waktu SMP. Gue ke Jakarta awal tahun 2007 untuk mengikuti ajang pemilihan model sebuah produk kosmetik (kerjasama dengan sebuah majalah remaja), sebenarnya dari awal gue bercita-cita pengen jadi tour guide atau kerja di bagian pariwisata. Waktu lagi main badminton bareng kakak gue, ada orang dari agensi yang nyamperin dan bilang kegue kenapa nggak nyoba ikut pemilihan model aja! Dari situ gue mulai tertarik dan nyoba dari Malang gue naik kereta dan sampe Jakarta jam 9 pagi. Gue langsung ke kantor majalah itu dan ternyata acaranya itu baru besok harinya. Jadi gue harus cari kosan dong. Dari jam 12 siang gue baru dapet kosan jan 10 malem, selama itu gue luntang lantung di jalanan, untung ibu kosnya baik dan perhatian banget ma gue!’’ kenang Eza.

Kalo tujuan dan niatnya baik, pasti ada jalan! Itulah yang selalu di yakini Eza selama ini dan itu bener-bener dialami anak bungsu dari 4 bersaudara ini. Biarpun gak tau sama sekali tentang dunia modeling, ternyata di ajang pemilihan model tersebut, Eza berhasil menjadi juara 1 dan mengalahkan lawannya yang rata rata punya pengalaman di dunia entertainment.

‘’Gue seneng banget bisa menang, karena itu menjadi pintu gerbang besar gue untuk terjun ke dunia entertainment. Padahal awalnya nyokap sama sekali nggak setuju gue ke Jakarta, soalnya waktu itu gue masih sekolah kelas 2 SMA, setelah menang, gue ikut kasting dan gak lama langsung diterima main di sinetron IDOLA, sebelum ke Jakarta, gue minta ijin dulu ama pihak sekolah. Gue minta ijin untuk belajar via internet. Mereka setuju dengan syarat kalo ujian gue harus hadir, waktu UAN gue bolak balik Jakarta-Malang naik pesawat 2 kali sehari, kayak naik angkot hehehe. Alhamdulillah selama gue berkarir di dunia entertainment diberi kemudahan, sekaraang aku udah lulus SMA dan berencana kuliah disini. Aku juga udah bisa beli rumah dan ngajak mama tinggal di Jakarta’’ kata Eza bangga.

Sekedar informasi tambahan, Saat ini, Eza tengah menjalin hubungan dengan Ardina Rasti, yang juga seorang aktris dan pemain FTV. Eza dan Rasti cinlok saat mereka main dalam ftv yang sama. Kita doakan saja semoga hubungan mereka langgeng ..^-^

sumber: http://catatan-anikatik.blogspot.com/2010/11/eza-gionino.html

Mungkin - Rasti


Video Clip Mungkin by Ardina Rasti. Yuk liat ada Eza  Gionino loh sebagai modelnya. ganteeeng pisaaan~ :)

Eza Gionino - Ardina Rasti pacaran

BEBERAPA bulan lalu, oleh sebuah rumah produksi, pesinetron Eza Gionino dan Ardina Rasti dipasangkan dalam FTV Pacar Extra Berondong. Dari situ, benih-benih cinta mulai muncul di antara mereka.
“Kenalnya, tiga tahun lalu, kami pernah foto cover sebuah majalah. Setelah tiga tahun, ternyata ketemu lagi pas syuting FTV,” cerita Eza saat berkunjung ke kantor Bintang pekan lalu.
Rasti yang berada di sampingnya kemudian memandangi Eza. Seolah mengingat kembali momen tiga tahun lalu.
“Yang pasti dia sudah berubah banget. Tiga tahun lalu pun ketemu ngobrolnya enggak banyak,” ucap Rasti.
Sepertinya mereka sama-sama tahu diri untuk tidak bertanya kenapa dipertemukan kembali. Mungkin takdir, mungkin juga kebetulan. Hari-hari berikutnya terasa istimewa. Di depan kamera, chemistrymereka kuat sekali. Begitu pula saat rehat syuting. Bagian dalam hati Rasti bergetar.
“Enggak tahu kenapa dari hari pertama ketemu itu bisa nyambung banget. Baik pas akting dan break. Dan, enggak nyangka chemistry-nya dapat banget,” Rasti menceritakan dengan berbunga-bunga.
Eza tersenyum seraya menimpali omongan Rasti.
“Aku juga belum pernah merasakan kayak gitu sebelum nya. Syuting kan biasanya enggak enak-enggak enakan. Tapi sama dia, malu enggak ada, take-nya enak banget. Beda deh! Kalau tiga tahun lalu kan enggak bisa ngobrol banyak karena dia ada yang punya, hahaha,” kata  cowok kelahiran Samarinda, 10 May 1990 ini. Rasti langsung menoleh kepada Eza.
Kira-kira tiga bulan lamanya Eza pedekate kepada Rasti. Sebagai cewek yang mandiri dan punya prinsip kuat dalam hidupnya, Rasti tergolong agak sulit ditaklukkan.
“Dia mandiri, apa-apa bisa sendiri. Misalnya, aku tawari untuk antar syuting, pasti dia bisa berangkat sendiri. Nyetir mobil segede itu. Jadi, agak susahlah dekati dia,” sambung Eza.
EZA-RASTI-bambang-thumbnail-offKelihatannya Rasti memang menikmati sekali kesendiriannya sejak tali cintanya dengan Lucky Wija putus tahun lalu. Tapi sebenarnya tidak juga. Dalam hati kecilnya ia butuh seorang pendamping yang bukan hanya menya yangi dan mengerti, tapi juga bisa meng ambil hatinya.
Yakin dengan perasaannya, Eza terus maju. Ia tak pernah lelah memberikan perhatian, sekecil apa pun kepada Rasti.
Alhasil, perasaan Eza yang ta di nya campur aduk langsung hilang begitu Rasti memberikan kepastian.
“Kami resmi jadian tanggal 24 Agustus 2010. Masih baru banget, kan?” Rasti mengingat hari itu sebagai hari istimewanya.
“Aku enggak pernah minta dia jadi pacar aku. Tapi kelihatan dari caraku. Dia juga pasti merasalah aku suka dia,” sambung Eza yang mengawali karier lewat ajang Coverboy sebuah majalah remaja.
Lalu, apa alasan Rasti menerima Eza? Pastinya sih karena keren. Cuma itu bukan satu-satunya.
“Aku enggak nyangka Eza ternyata dewasa banget. Apalagi di usianya sekarang. Soalnya banyak banget yang bilang, apa aku yakin pacaran sama cowok yang lebih muda. Bisa jadi dia manja. Ternyata dia jauh lebih dewasa, dan aku berasa kayak lebih anak-anak,” jelas pelantun lagu Kangendan Cuma Coba-Coba itu.
Dari nada suara Rasti yang serius, Eza tahu apa yang ia katakan penting baginya. Tapi Eza sama sekali tidak besar kepala. Menurut Eza, perhatian yang ia berikan masih dalam batas wajar. Tidak berlebihan.
Rasti kemudian meneruskan bicaranya.
“Banyak sikap dewasa dari dia. Mulai dari menyikapi tanggung jawab ke diri sendiri dan keluarga, sampai detail-detail dia perhatikan.  Itu ternyata di atas seumurannya, sampai caranya memperhatikan aku, itu pas. Seperti yang aku butuhkan. Aku kan cuek orangnya sama diri sendiri. Baru lihat sendiri kalau kedewasaan itu tidak diukur dari umur," seru Rasti.
Baru satu bulan pacaran, banyak perubahan positif yang diberikan satu sama lain. Eza, misalnya, menasihati Rasti untuk jadi orang yang tidak kelewat cuek.
“Aku kan kalau makan berantakan, enggak jaga kesehatan, dan dia selalu serius mengingatkan. Enggak selewatan saja. Aku senang diingatkan begitu,” ungkap Rasti dengan senyum lebar.
Eza yang merasa sudah dewasa, jadi makin dewasa lagi dengan adanya Rasti.
“Ibaratnya, tujuan hidup lebih mantap lagi. Mungkin aku berkaca dari kehidupan dia juga.” Dengan kesibuk an masing-masing, keduanya selalu menyempatkan waktu untuk bertemu. Penting buat mereka, agar tidak kekurangan kasih sayang dan perhatian.
“Pekerjaan kami sama, jadi bisa lebih ngerti. Untungnya kami berdua sangat suka telepon-teleponan. Enggak cuma BBM atau SMS,” tandas Rasti.
“Kalau dia syuting pagi, aku siang, paginya aku bisa main ke lokasi syuting dia dulu. Baru berangkat pas jam calling,” Eza menambahkan.
Ok, deh. Selamat, semoga akur-akur aja ya.

Eza Gionino, kuli angkat barang, pelayan, sekarang jadi aktor

PENGGEMAR sinetron BCL (Bayu Cinta Luna-red) pasti mengenali sosok cowok putih cute yang dikenal sebagai Ivan. Di awal-awal episode, mungkin Anda malas melihat tingkah Ivan yang menyebalkan -- membenci istrinya sampai tega melukai. Tapi lama-lama, memasuki episode ke-100, perlahan-lahan emosi Anda mulai mereda dan Anda pun mulai berpikir, cowok satu ini lucu juga, ya. Siapa sih dia? Aktor kelahiran Samarinda, 10 Mei 1990 ini sudah cukup lama merambah dunia akting, lho.

Eza Gionino mengawali kariernya di dunia hiburan melalui ajang pemilihan model sebuah majalah remaja tahun 2006.
“Suatu hari pas lagi buka-buka majalah, kakakku  ngomong begini: Za, kamu harus ikut-ikut kayak begini nih. Aku sih ketawa saja. Jadi, itu ajang pemilihan model yang diselenggarakan sebuah produk, yang kerja sama dengan majalah. Ya sudah, kakakku menyiapkan foto-fotonya. Diam-diam dia mengirim foto-fotoku ke majalah itu. Enggak nyangka, ada kabar, aku terpilih,” ungkap Eza yang saat itu tinggal di Malang.
Inilah yang membawa Eza ke Jakarta. Memenangkan ajang itu membuat Eza ditarik sebuah production house dan dikontrak satu tahun. “Waktu itu aku sama-sama Kiki Farrel. Kami satu angkatan, seperjuangan,” ujarnya.
Layaknya pendatang baru lain, dikontrak satu tahun oleh rumah produksi bukan jaminan bisa langsung menjadi bintang besar. “Ini baru awal dari proses yang harus aku lewati,” cetus Eza. Memulai dari peran-peran kecil, di program-program mingguan. Menunggu berjam-jam untuk satu scene, mau tak mau dilewati Eza sebagai pendatang baru.
“Aku rasa hampir semua pemain pernah melalui masa-masa ini. Cuma dapat satu scene tapi harus menunggu seharian. Tapi aku melihat ini sebagai sebuah proses. Ini kerja tim. Enggak mungkin, mentang-mentang aku cuma dapat satu scene, harus minta duluan,” kata putra bungsu dari empat bersaudara ini.
Kerasnya hidup di Jakarta, bagaimana lelahnya “menunggu” di lokasi syuting itu belum apa-apa dibandingkan kerja kerasnya sejak SMP. “Hidup ini proses. Buatku mau jadi pelayan, bintang sinetron semuanya sama saja. Jadi karena dari dulu sudah terbiasa kerja, beratnya syuting sekarang, bagaimana harus menunggu berjam-jam rasanya sudah biasa saja,” ungkapnya.
Di usianya yang masih cukup belia, Eza telah berpikir bagaimana caranya membahagiakan ibu dengan jerih payah sendiri. Atau bagaimana caranya mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa harus minta kepada orangtua? Makanya jangan heran, sejak duduk di bangku SMP, cowok keturunan India-Kalimantan ini sudah cari uang untuk membiayai sekolahnya.
“Aku pengin mandiri. Karena aku melihat kakak-kakakku juga seperti itu. Kedua orangtuaku cerai, jadi aku juga enggak mau menambah beban Mama lagi. Jadi dari SMP, aku sudah cari uang sendiri, bayar uang sekolah sendiri, full pakai hasil jerih payahku. Walaupun saat itu Mama juga punya pekerjaan, dia usaha pakaian. Tapi aku enggak mau merepotkan dia,” jelas Eza.
Dari seorang kenalan, Eza pernah memberikan jasanya di bagian banquet sebuah hotel. “Tenaga lepas saja, enggak pegawai tetap, kan aku masih sekolah,” ujarnya. Deskripsi pekerjaannya itu mengangkat bangku, meja, ke ballroom atau ruang lain di hotel kalau mau ada acara.
Pekerjaan menjadi pramusaji di Pizza Hut pun dilakoni Eza. “Kerja di sana satu tahun, jadi waiter. Aku enggak pernah merasa pekerjaan A atau B rendah, dan aku enggak pernah merasa malu. Pekerjaan apa pun aku jalani,” bilangnya.
Dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang sekolah, jam 3 siang hingga jam 9 malam Eza bekerja. Beginilah rutinitas Eza saat itu. Membuatnya tak memiliki waktu bermain. “Aku dari dulu jarang nomgkrong atau berteman sama anak-anak seusiaku. Temanku kebanyakan tua. Karena kerja tadi. Pulang sekolah kerja, habis kerja sudah capek, ya aku lebih memilih istirahat, tidur di rumah,” ungkapnya.
Sampai sudah menjadi aktor, kebiasaan ini masih terbawa. Berbincang dan main dengan orang yang lebih dewasa. Satu lagi, Ruch Gaya, Ibu Eza, masih menjadi yang terpenting dalam hidupnya.
 “Dari dulu sampai sekarang, tujuanku cuma satu. Bagaimana caranya membahagiakan mama dengan jerih payahku sendiri. Sekarang mungkin aku bisa memberikan apa saja untuk dia. Kalau ditanya lebih bahagia dulu atau sekarang? Aku merasa lebih bahagia dulu, kalau ingat aku bisa sekolah tanpa minta uang sepeser pun dari dia. Kayaknya itu bisa meringankan dia banget,” papar Eza yang sempat bermain di film Best Friend (2008) bersama Nikita Willy dan Risty Tagor.